Ibu Meninggal Usai 38 Tahun Rawat Putrinya yang Koma

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa…  

Hanya memberi, tak hanya kembali..

                     ibu2

BEGITU syair lagi yang tak asing bagi kita sebagai bangsa Indonesia. Lagu itu menggambarkan betapa besar cinta ibu kepada anak kandungnya. Inilah yang suunguh-sungguh terjadi dam dilakukan Kaye O’Bara, warga Amerika Serikat.

Ibu berusia 80 tahun ini hampir separo usianya digunakan khusus merawat putrinya yang mengalami koma. Sampai akhirnya Kaye, sang ibu penuh kasih itu menghembuskan nafas terakhirnya.

Ia mendahului putrinya yang sampai saat ini terbaring dalam kondisi koma. Kaye menutup mata untuk selamanya di rumahnya di Miami Gardens, Florida. Kaye meninggal di samping putrinya, Edwarda. Ia meninggal dalam dalam kamar tidur yang ditempati bersama putrinya sejak 1970 silam.

Dia telah bertahun-tahun menderita penyakit jantung. Semasa hidupnya Kaye pernah berjanji tak akan meninggalkan Edwarda yang ketika itu masih remaja. Janji itu dimulai sejak Edwarda jatuh koma akibat penyakit diabetesnya 38 tahun lalu.

“Kami kira dia akan hidup melampaui kami semua. Wanita itu begitu kuat,” tutur Pamela Burdgick, keponakan Kaye, seperti dilansir News.com.au, Sabtu, 8 Maret 2008. Selama kurun waktu 38 tahun, kisah pengabdian Kaye kepada putrinya, menarik simpati banyak orang.

Para pengunjung yang jumlahnya tak terhitung lagi mendatangi rumah Kaye. Bahkan ada pula sebagian orang yang datang dari Jepang untuk ikut merayakan ulan g tahun Edwarda.

        surga di telapak kaki ibu        logo

Kisah Kaye telah dituangkan dalam buku laris karya Dr Wayne Dyer yang berjudul A Promise Is A Promise: An Almost Unbelievable Story of a Mother’s Unconditional Love and What It Can Teach Us.

Edwarda, penderita diabetes, mengalami flu sebelum Natal 1969. Beberapa hari kemudian kondisinya memburuk dan orangtuanya, Kaye dan suaminya, Joe, membanya ke rumah sakit.

Beberapa saat sebelum Edwarda kehilangan kesadarannya, remaja putri itu sempat bertanya kepada ibunya:  “Janji ibu tidak akan meninggalkan saya, janji, ya?” Kaye pun berjanji tidak akan pernah meninggalkan anak perempuannya itu.

Itulah kata-kata terakhir yang disampaikan Kaye sebelum anaknya koma berkepanjangan. Dan Kaye menepati janjinya. Kaye dengan teratur membalik tubuh putrinya tiap dua jam supaya tidak mengalami nyeri akibat berbaring terlalu lama.

Kaye memberinya makan berupa campuran makanan bayi dan susu bubuk melalui tube, menyuntikkan insulin, memutar alunan musik, membacakan buku untuk Edwarda dan tak lelah berdoa di samping tempat tidur Edwarda supaya suatu hari nanti putrinya itu akan sadar kembali.

Bagi Kaye, mengurus putrinya itu bukanlah beban, melainkan berkat. Kaye sangat yakin, Edwarda akan terbangun. “Bagi saya, dia hampir sadar. Kadang-kadang saya merasa mendengar dia bicara: Ibu, saya baik-baik saja,” kata Kaye kepada media AS, Miami Herald beberapa waktu lalu.

Kini, Kaye telah pergi selamanya. Dia meninggalkan Edwarda yang masih koma entah sampai kapan. Adik Edwarda, Colleen O’Bara mengatakan, keluarga akan terus merawat Edwarda di rumah mereka. Sama seperti Kaye, Colleen juga yakin kakaknya itu akan sadar suatu hari nanti.

Suami Kaye, Joe mengalami serangan jantung pada tahun 1972 dan meninggal dunia empat tahun kemudian. Sejak itu, Kaye mengurus Edwarda dengan menggunakan tunjangan sosial dari pemerintah dan dana pensiun suaminya, ditambah lagi dengan sumbangan dari orang-orang. (nca/dtc)

5 Tanggapan to “Ibu Meninggal Usai 38 Tahun Rawat Putrinya yang Koma”

  1. mo dapetin bukunya dimana ya?

  2. albertjoko Says:

    silakan kunjungi TB Gramedia di kota Anda, terimakasih, smoga bermanfaat.

  3. mas, aku takut nangis klo baca bukunya….. hiks,, tuh kan blum bc j uda nangis

  4. IOhy, izin minta gampabarnx yah!

Tinggalkan Balasan ke albertjoko Batalkan balasan