Menikah Sejatinya Ibadah

Posted in religi on Desember 16, 2012 by albertjoko

Tak seorang pun makhluk tak menyukai pernikahan, kecuali alasan menipu diri sendiri akibat sesatnya kesejatian hidupnya. Pernikahan bukan hanya sunnah Rasul, tetapi perintah Allah untuk mengingat kebesaran-Nya.

 

Cincin pernikahan tanda penyatuan jiwa mempelai lelaki dan perempuan

Cincin pernikahan tanda penyatuan jiwa mempelai lelaki dan perempuan

 

Sunnah Rasul

Dari ‘Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku.” (HR. Ibnu Majah)

“Empat macam di antara sunnah-sunnah para Rasul yaitu, berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah.” (HR. Tirmidzi)

“Wahai para pemuda, siapa saja di antara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan, barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

“Ada tiga perkara yang tak boleh kamu tunda-tunda pelaksanaannya. Yaitu, shalat apabila tiba waktunya, jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda) bila menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya.” (HR. Ahmad)

“Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian adalah yang tidak menikah.” (HR. Al-Bukhari)

“Di antara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang. Dan, kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang.” (HR. Abu Ya’ala dan Thabrani)

“Janganlah seorang laki-laki berdua-duan (khalwat) dengan seorang perempuan, karena pihak ketiga adalah syaithan.” (HR. Abu Dawud)

“Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai mahramnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah. Pertama, orang yang berjihad (berperang) di jalan Allah. Kedua, budak yang menebus dirinya dari tuannya. Ketiga, pemuda atau pemudi yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

Istri yang sholihah senantiasa taat beragama, patuh dan sayang suaminya

Istri yang sholihah senantiasa taat beragama, patuh dan sayang suaminya

Melamar

“Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya, niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas.” (HR. At-Turmidzi)

“Nikahilah gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih sedap mulutnya dan lebih banyak melahirkan serta lebih rela menerima (pemberian) yang sedikit.” (HR. Ath-Thabrani)

“Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah, dan bila seorang gadis maka harus seizinnya (persetujuannya), dan tanda persetujuan seorang gadis ialah diam (ketika ditanya).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

“Wanita yang paling agung barokahnya, adalah yang paling ringan maharnya.” (HR. Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

“Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya.” (HR. Ashhabus Sunan)

 

Muslimah sholihah senantiasa mampu menjaga auratnya

Muslimah sholihah senantiasa mampu menjaga auratnya

Sholihah

“Sesungguhnya perempuan itu dinikahi pria karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya. Maka, pilihlah yang beragama.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

“Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta atau tahtanya, mungkin saja harta atau tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang sholehah, meskipun buruk wajahnya lebih utama.” (HR. Ibnu Majah)

“Barangsiapa yang menikahkan (putrinya), karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tak akan pernah pernikahan itu dibarokahi-Nya. Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya. Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan. Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya. Namun, siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barokah dan menambah kebarokahan itu padanya.” (HR. Thabrani)

“Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka nikahkanlah dengan perempuan terhormat.” (HR. Ibnu Majah)

“Nikahlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak.” (HR. Abu Dawud)

“Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

“Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertakwa pada separo yang lain.” (HR. Al-Hakim dan At-Thohawi)

“Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (istri) yang sholeha.” (HR. Muslim)

Tanda kekuasaan Allah SWT di antaranya menciptakan manusia berpasangan dalam keluarga sakinah

Tanda kekuasaan Allah SWT di antaranya menciptakan manusia berpasangan dalam keluarga sakinah

 

Firman Allah SWT

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum : 21)

“Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya.” (QS. Al-A’raf : 189)

“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat : 49)

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan mengkayakan mereka dengan karunianya. Dan, Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur : 32)

“Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.” (QS. An-Nisaa : 4)

“Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra : 32)

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula). Dan, wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An-Nur : 26)

Ngaji Hati Minggu Dinihari
Jakarta 16 Desember 2012

Kelahiran Umat Manusia

Posted in religi on Desember 14, 2012 by albertjoko

Kelahiran jabang bayi identik kebahagiaan, selalu disambut suka cita orangtuanya. Panggilan Sang Khaliq, sebaliknya, cenderung disambut duka cita. Kelahiran dan kematian, dua sisi keping hukum Ilahi yang tak terpisahkan.

Bayi terlahir di atas fitrahnya

Bayi terlahir di atas fitrahnya

Lahir

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setiap kamu dibentuk di perut ibunya selama 40 hari, kemudian berbentuk `alaqah seperti itu juga, kemudian menjadi mudhghah seperti itu juga. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh dan menetapkan 4 masalah.. (HR. Al-Bukhari, Ibnu Majah, At-Tirmidzi)

“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orangtuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi. Sebagaimana permisalan hewan yang dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya? (Anaknya lahir dalam keadaan telinganya tidak cacat, namun pemiliknya lah yang kemudian memotong telinganya).” (HR. Al-Bukhari)

Adzan
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang dianugerahkan bayi, lalu dia mengumandangkan adzan di telinga kanannya dan iqamat di telinga kirinya, maka bayi itu akan dijauhkan daripada Ummu Syibyan (jin perempuan/penyakit/apa saja yang menakutkan).” (HR. Al-Baihaqi)

Catatan: Dalam kitab Ahkamul Maulud Fi Sunnatil Muthahharah, Hukum Khusus Seputar Anak Dalam Sunnah Yang Suci hal 31-36 Pustaka Al-Haura oleh Salim bin Ali bin Rasyid Asy-Syubli Abu Zur’ah Muhammad bin Khalifah bin Muhammad Ar-Rabah dijelaskan, tidak disunahkan adzan pada telinga bayi yang baru lahir, karena lemahnya hadits-hadits yang diriwayatkan soal ini.

Membangun kaum mukmin melalui usia dini

Membangun kaum mukmin melalui usia dini

Doa
Doa yang dipanjatkan untuk bayi setelah adzan dan iqamat, “Allohumma inni u’idzuha bika wadzurriyatiha minasy-syaithoonir rojiim” (Ya Allah hamba mohon perlindungan-MU untuk dia dan anak keturunannya dari godaan syaitan yang terkutuk)

Nama
“Malam tadi telah lahir seorang anakku. Kemudian aku menamakannya Ibrahim.” (HR. Muslim No. 2315)

“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kamu akan dipanggil dengan nama-nama kamu, dan nama-nama bapak kamu. Oleh karena itu, berilah nama yang baik untuk (anak) kamu.” (HR. Abu Daud)

Ibn `Umar berkata: “Nama-nama kamu yang disukai Allah ialah Abdullah dan Abdul Raman.” (HR. Muslim No. 2132)

Ucapan
Ucapan terbaik seperti disebut ulama adalah, “Burika laka fil Mauhub, wasyakartal Wahiba, wabalagha rushdahu waruziqta birrahu (Semoga diberkati untukmu pada kurnia-Nya dan hendaklah kamu bersyukur kepada Pengurnia (Allah) dan semoga anak itu mencapai umur dewasa dan kamu memperoleh kebaktiannya).”

Tahnik
Abu Musa ra berkata, “Saya dikurniakan seorang bayi lelaki. Lalu saya membawanya ke Nabi SAW. Baginda SAW memberikan nama Ibrahim dan mentahniknya dengan kurma.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

  • Tahnik adalah mengambil sedikit kurma pada jari telunjuk lalu dimasukkan ke mulut bayi, lalu digerakkan perlahan ke kanan dan kiri agar menyentuh seluruh mulut bayi.
  • Manisan itu akan masuk rongga tekak dan tahnik ini dilakukan supaya memudahkan bayi ketika menyusu.
  • Sebaik-baiknya orang yang mentahnik bayi adalah orang yang shalih supaya bayi mendapat keberkatan.

Cukur
“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih darinya pada hari ketujuh kelahirannya, dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. At-Tirmidzi dishahihkan Al-Albani dari Samurah ra)

Dari Ibnu `Umar berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam melarang qaza’. Aku (Umar bin Nafi’) berkata pada Nafi’. Apa itu qaza’? Nafi’ menjawab, Qaza’ adalah menggundul sebagian kepala anak kecil, dan meninggalkan sebagian lainnya.” (HR. Al-Bukhari No. 5921 dan Muslim No. 2120)

Dari Abu Rafi’, beliau berkata, “Ketika Fathimah melahirkan Al-Hasan radhiyallahu’anhuma, (Fathimah berkata), Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, Cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak seberat timbangan rambutnya kepada musafir (atau orang-orang miskin yang tinggal di Shuffah), maka Fathimah pun melakukannya. Ketika ia melahirkan Al-Husain ia pun melakukan seperti itu.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi)

Catatan:

  • Syaikh Ibnu `Utsaimin rahimahullah dalam Asy-Syarhul Mumti’ menjelaskan, bahwa boleh bersedekah perak seberat rambut bayi dengan cara ditaksir, apabila pada hari ketujuh belum mendapatkan tukang cukur yang mampu mencukur rambut si bayi.
  • Apabila khilaf, sehingga telah lewat hari ketujuh, pendapat ulama terkuat adalah tak apa-apa dilakukan setelah hari ketujuh jika ada halangan. Penentuan hari ketujuh yang disepakati ulama itu hukumnya sunnah (tidak wajib).
  • Adapun sunnah bersedekah dengan perak seberat rambut bayi yang dicukur, boleh dilakukan kapan saja, karena tak ada dalil yang membatasi harinya, hanya saja lebih afdhol dilakukan segera setelah mencukur rambut bayi.
  • Pemberian nama anak pada hari pertama lahir, boleh dilewatkan pada hari ketiga dan boleh pula hari ketujuh.
  • Tak ada cara khusus memperlakukan tali pusar bayi, sehingga boleh dibuang, dan lebih baik dikubur agar tak menimbulkan bau atau dibongkar anjing dan lainnya. Menyimpan tali pusar untuk obat, tak ada dalilnya dalam syari’at, apalagi untuk jimat justru termasuk perbuatan syirik kepada Allah ta’ala.
Mendidik anak sejak usia dini untuk membentuk anak sholihah

Mendidik anak sejak usia dini untuk membentuk anak sholihah

Aqiqah

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih darinya pada hari ketujuh kelahirannya, dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. At-Tirmidzi dishahihkan Al-Albani dari Samurah ra)

Dari `Ali bin Abu Thalib ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengaqiqahi Hasan dengan seekor kambing. Kemudian beliau bersabda, wahai Fatimah, gundullah rambutnya lalu sedekahkanlah perak seberat rambutnya. Ali berkata, aku kemudian menimbang rambutnya, dan beratnya sekadar uang satu dirham atau sebagiannya.” (HR. Tirmidzi No. 1519

“Bersama seorang anak satu aqiqah, maka tumpahkan untuknya darah (sembelihan hewan qurban) dan bersihkan kotorannya (mencukur rambut).” (HR. Al-Bukhari No: 5472)

Dari Aisyah radhiyallahu `anha berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua kambing yang sama, dan bayi perempuan seekor kambing.” (HR. Ahmad 2/31, 158, 251, Tirmidzi No. 1513, Ibnu Majah No. 3163)

Menamai bayi yang baik menjadi kewajiban orangtua yang shalih

Menamai bayi yang baik menjadi kewajiban orangtua yang shalih

Firman Allah SWT
(Ingatlah), ketika istri ‘Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Ali Imran 3: 35)

Maka tatkala istri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan, dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu, dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran 3: 36)

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (QS. Ali Imran 3: 37)

“Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia berdiri bershalat di mihrab (katanya), sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari pengaruh hawa nafsu) dan seorang Nabi serta keturunan orang-orang saleh.” (QS. Ali Imran 3: 38)

Zakariya berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?”. Berfirman Allah: “Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Ali Imran 3: 39)

“Bagi Allah jualah milik segala yang ada di langit dan di bumi. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dia mengurniakan anak perempuan kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya dan mengurniakan anak-anak lelaki kepada siapa yang dikehendaki. Atau Dia mengurniakan mereka kedua-duanya, anak-anak lelaki dan perempuan dan Dia juga menjadikan siapa yang dikehendaki-Nya mandul.” (QS. As-Syura : 49-50)

Ngaji Hati Sabtu Dinihari
Jakarta 15 Desember 2012

Jabatan Membutakan Hati

Posted in religi on Desember 13, 2012 by albertjoko

Jabatan di era abad global selalu menjadi simbol kehidupan yang diburu dan kejar siapa pun. Cara apapun ditempuh. Menghalalkan cara jadi trik paling digemari. Tiada rasa malu terhadap sesama, dan tiada takut kepada Sang Khaliq, manakala menafikkan hukum Allah SWT. Astaghfirullah…

 

Jabatan duniawi makin diagungkan hingga mengalahkan keagungan Tuhan

Jabatan duniawi makin diagungkan hingga mengalahkan keagungan Tuhan

 

Masa Ambisius

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kalian nanti akan sangat berambisi terhadap kepemimpinan, padahal kelak di hari kiamat akan jadi penyesalan.” (HR. Al-Bukhari No. 7148)

Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi kala turun mimbar mereka melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai. (HR. Aththabrani)

 

“Khianat paling besar adalah penguasa yang memperdagangkan rakyatnya.” (HR.Aththabrani)

“Tidaklah dua ekor serigala lapar dilepas di tengah gerombolan kambing lebih merusak, daripada merusaknya seseorang terhadap agamanya karena ambisi meraih harta dan kedudukan tinggi.” (HR. At-Tirmidzi No. 2482)

“Janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu, kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tapi, jika ditugaskan tanpa ambisimu, maka kamu akan ditolong mengatasinya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Asy-Syaikh Ibnu `Utsaimin berkata, “Seseorang yang meminta jabatan bertujuan meninggikan dirinya di hadapan manusia, menguasai mereka, memerintah dan melarangnya, tentunya tujuan yang demikian ini jelek adanya. Maka, sebagai balasannya, ia tak mendapat bagiannya di akhirat. Oleh karena itu, seseorang dilarang minta jabatan.” (Syarh Riyadhush Shalihin, 2/469)

“Kami tidak menyerahkan kepemimpinan ini kepada orang yang memintanya, dan tidak pula kepada orang yang berambisi mendapatkannya.” (HR. Al-Bukhari No. 7149 dan Muslim No. 1733)

Kursi empuk pejabat jadi simbol keangkuhan pejabat dunia kini

Kursi empuk pejabat jadi simbol keangkuhan pejabat dunia kini

Musibah Binasa
Asy-Syaikh Ibnu `Utsaimin berkata, “Sepantasnya bagi seseorang tidak minta jabatan apa pun. Namun, apabila ia diangkat bukan karena permintaannya, boleh menerimanya. Akan tetapi, jangan meminta jabatan tersebut dalam rangka wara’ dan kehati-hatiannya, karena jabatan dunia itu bukanlah apa-apa.” (Syarh Riyadhush Shalihin, 2/470)

“Jabatan (kedudukan) pada permulaannya penyesalan, pada pertengahannya kesengsaraan (kekesalan hati), dan pada akhirnya azab pada hari kiamat.” (HR. Aththabrani)

“Ada tiga perkara tergolong musibah membinasakan. Pertama penguasa, bila kamu berbuat baik kepadanya, dia tidak mensyukurimu, dan bila kamu berbuat kesalahan dia tak mengampuni. Kedua tetangga, bila melihat kebaikanmu dia pendam, tapi bila melihat keburukanmu dia sebar- luaskan. Ketiga istri, bila berkumpul dia mengganggumu dan bila kamu pergi (tidak di tempat) dia mengkhianatimu.” (HR. Athabrani)

“Apabila Allah menghendaki kebaikan suatu kaum, maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang bijaksana dan dijadikan ulama-ulama mereka menangani hukum dan peradilan. Allah juga menjadikan harta-benda di tangan orang dermawan. Namun, jika Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum, Dia menjadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah. Dijadikan orang-orang dungu menangani hukum dan peradilan, dan harta benda di tangan orang-orang kikir.” (HR. Addailami)

“Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi (pelayan) mereka.” (HR. Abu Na’im)

Hawa nafsu manusia makin tak terkendali untuk menguasai dunia

Hawa nafsu manusia makin tak terkendali untuk menguasai dunia

Kembali ke Allah
Allah SWT berfirman, “Dan raja berkata, bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang dekat denganku.” Tatkala telah bercakap-cakap dengannya (Yusuf), raja berkata: “Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini jadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami.” Berkatalah Yusuf, “Jadikanlah aku bendahara negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan.” (QS. Yusuf: 54-55)

“Sesungguhnya Yusuf itu, termasuk hamba-hamba kami yang terpilih (ikhlas).” (QS. Yusuf : 24)

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah dia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (QS. Al-Qashash: 26)

“Dan, Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan, mereka adalah meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah 32: 23)

“Kami telah menjadikan mereka sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk mengerjakan kebaikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah.” (QS. Al-Anbiya’ 21: 73)

“Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dan, kepada Allah-lah segala urusan dikembalikan.” (QS. Al-Hadid 57:5)

Wirid Hati Rabu Dinihari
Jakarta 12 Desember 2012

 

Tipuan Kemewahan Dunia

Posted in religi on Desember 13, 2012 by albertjoko

Tiada hari tanpa uang. Nilai teman, bahkan saudara bergantung tebal-tipisnya uang. Harta, tahta dan wanita kian jadi gaya hidup supermodern. Kebanggaan di hadapan manusia yang membunuh kesadaran sejati sebagai umat Ilahi. Mari bertanya pada diri…

 

Indahnya dunia yang penuh kegemerlapan hanya tipuan sementara

Indahnya dunia yang penuh kegemerlapan hanya tipuan sementara

Sementara

Rasulullah SAW bersabda, “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (HR. Al-Bukhari No. 6416)

“Seandainya dunia punya nilai di sisi Allah walau hanya menyamai nilai sebelah sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir seteguk airpun.” (HR. At-Tirmidzi No. 2320)

“Ada kecintaan apa aku dengan dunia? Aku di dunia ini tak lain, kecuali seperti seorang pengendara yang mencari teteduhan di bawah pohon untuk beristirahat sejenak, lalu meninggalkannya.” (HR. At-Tirmidzi No. 2377)

“Tidaklah dunia bila dibandingkan akhirat, kecuali hanya semisal seorang dari kalian memasukkan jari ke dalam lautan. Maka, hendaklah melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat?” (HR. Muslim No. 7126)

“Pada hari kiamat didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya sewaktu di dunia dari penghuni neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ia ditanya, hai anak Adam, pernahkah kamu melihat suatu kebaikan, pernahkah kamu merasakan suatu kenikmatan? Maka ia menjawab, tidak, demi Allah, ya Rabb. Dan, didatangkan orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia dari penghuni surga. Lalu ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya, hai anak Adam pernahkah kamu melihat suatu kesulitan, pernahkah kamu merasakan suatu kesengsaraan? Maka ia menjawab, tidak, demi Allah, ya Rabb. Aku tidak pernah merasakan kesulitan apapun dan aku tidak pernah melihat kesengsaraan apapun.” (HR. Muslim No. 5018)

Allah ta’ala tiap malam turun ke langit dunia pada sepertiga akhir malam dan berseru, barangsiapa yang berdoa kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan, barangsiapa yang meminta akan Kuberikan, dan barangsiapa yang memohon pengampunan akan Kuampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kecantikan wanita cenderung menjadi asesoris kenikmatan dunia yang penuh tipuan

Kecantikan wanita cenderung menjadi asesoris kenikmatan dunia yang penuh tipuan

Senda Gurau
Allah SWT berfirman, “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian, serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak. Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu mengering dan kamu lihat warnanya menguning lalu hancur. Dan, di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadiid 57:20)

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, melainkan senda-gurau dan main-main. Sesungguhnya, akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al-Ankabut: 64)

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang tentang (kehidupan) akhirat mereka lalai.” (QS. Ar-Ruum: 7)

“Ingatlah hari ketika orang-orang kafir dihadapkan ke neraka. Kepada mereka dikatakan, kalian telah menghabiskan kesenangan hidup (rezeki baik-baik) dalam kehidupan duniawi saja, dan kalian telah bersenang-senang dengannya. Maka hari ini kalian dibalas dengan azab yang menghinakan, karena kalian telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa haq, dan karena kalian berbuat kefasikan.” (QS. Al-Ahqaf: 20)

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai sebanyak itu (pula) untuk menebus diri mereka dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.” (QS. Al-Maaidah: 36)

Wirid Hati Kamis Dinihari
Jakarta 6 Desember 2012

Adab Tidur Rasulullah SAW

Posted in religi on Desember 13, 2012 by albertjoko

Adab tidur sebagaimana teladan Rasulullah SAW, dengan posisi miring ke kanan. Kuping, pipi, tangan, kaki kanan berada di bawah. Wajah dan badan bagian depan dihadapkan ke kiblat.

 

Berwudlu sebelum pergi ke tempat pembaringan

Berwudlu sebelum pergi ke tempat pembaringan

Amalan

1. Padamkan Lampu
Rasulullah SAW bersabda, “Padamkanlah lampu di malam hari, apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana makanan dan minuman.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Berwudhu
Dari al Barra bin Azib, Rasululah SAW bersabda, “Jika engkau hendak menuju pembaringanmu, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu, kemudian ucapkan doa. Ya Allah sesungguhnya aku menyerahkan jiwaku hanya kepadaMu, kuhadapkan wajahku kepadaMu, kuserahkan segala urusanku hanya kepadamu, kusandarkan punggungku kepadaMu semata, dengan harap dan cemas kepadaMu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan kepada nabi yang Engkau utus. Dan, hendaklah kamu jadikan doa tadi sebagai penutup pembicaranmu malam itu. Maka, jika kamu meninggal malam itu, niscaya kamu meninggal di atas fitrah.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

3. Bersih
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, hendaklah mengibaskan kainnya pada tempat tidurnya lebih dulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya.”. Di riwayat lain, dijelaskan jumlah kibasan yang dianjurkan sebanyak tiga kali (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Baring Kanan
Rasulullah SAW bersabda, “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain dijelaskan, apabila tidur Rasulullah SAW meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya. Kalau telah terlelap, tak apa-apa posisi badan berubah. (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

5. Baca Al-Qur’an
`Aisyah radhiyallahu`anha berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur setiap malam, beliau mengatupkan kedua telapak tangannya, lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ‘Qul huwallahu ahad’ (Surat Al-Ikhlash), ‘Qul a’udzu birobbil falaq’ (Surat Al-Falaq) dan ‘Qul a’udzu birobbin naas’ (Surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya pada anggota tubuh yang mampu dijangkau, mulai kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 5017)

Tidur dalam posisi berbaring ke kanan

Tidur dalam posisi berbaring ke kanan

Diriwayatkan Abu Hurairah ra, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah Ayat Al-Kursi, karena dengannya kamu selalu dijaga Allah Ta’ala, dan syaitan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi.” Nabi SAW bersabda, “Benar apa yang dikatakannya, padahal dia itu pendusta. Dia itu syaitan.” (HR. Bukhari No. 3275)

Hudzaifah berkata, “Apabila Nabi shallallahu `alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan, Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan namaMu, Ya Allah aku mati dan aku hidup). Dan, apabila bangun tidur, beliau mengucapkan, Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalah tempat kembali.” (HR. Bukhari No. 6324)

“Barangsiapa membaca dua ayat (Surat Al-Baqarah) itu pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupkan-nya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Surat Al-Kafirun, berdasarkan hadits yang mengisahkan Rasulullah SAW mengajarkan sahabat Naufal untuk membaca surat Al-Kafirun, sebelum tidur. (HR. Abu Dawud, Ahmad dan At Tirmidzi)

Surat Al-Mulk dan As-Sajdah, berdasarkan penjelasan sahabat Jabir bin Abdillah, beliau berkata, “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur sampai beliau membaca alif lam mim tanzilus sajdah (Surat As-Sajdah) dan Tabarokalladzi biyadihil mulk (Surat Al-Mulk).” (HR. Al-Bukhari)

Dzikir menjadi keutamaan kaum mukmin sebelum tidur

Dzikir menjadi keutamaan kaum mukmin sebelum tidur

Dzikir 
“Bismikallahumma amuut wa ahyaa.” (HR. Al-Bukhari)

“Allahumma qiini `adzabaka yauma tab’atsu i’badak.” (HR. Abu Dawud)

“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi `ibaadakasshaalihiin.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Waktu
Abi Barzah berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam membenci tidur sebelum Shalat `Isya, dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Al-Bukhari No. 568)

“Nabi shallallahu `alaihi wa sallam tak suka begadang setelah Shalat `Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir luput Shalat Shubuh berjamaah. Umar bin Al-Khattab sampai-sampai memukul orang yang begadang setelah Shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)

Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun pertengahan malam. Beliau bangun ketika mendengar kokok ayam jantan dengan memuji Allah dan berdoa. “Segala puji bagi Allah Yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadanya seluruh makhluk kan dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari)

“Barangsiapa bangun malam hari, kemudian berdoa, tiada illah yang berhak disembah melainkan Allah semata, tiada sekutu baginya, milikNyalah segala kerajaan dan pujian, Yang Maha menghidupkan dan mematikan, di tanganNyalah segenap kebaikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagiNya dan tiada illah yang berhak disembah, kecuali Allah, Allah Maha Besar, tiada daya serta upaya melainkan dengan pertolongan Allah, setelah itu berdoa, Ya Allah ampunilah aku, ataupun doa selain itu, niscaya dikabulkan doanya. Apabila ia bangkit berwudhu lalu shalat, maka akan diterima shalatnya.” (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah SAW senantiasa melaksanakan salat di sepertiga malam akhir

Rasulullah SAW senantiasa melaksanakan salat di sepertiga malam akhir

Makruh
1. Makruh tidur di atas atap terbuka.
Sahabat `Ali bin Syaiban meriwayatkan, Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya.” (HR. Al-Bukhari)

2. Makruh tidur posisi telungkup.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya cara berbaring seperti ini (telungkup) adalah cara berbaringnya penghuni neraka.” (HR. Ibnu Majah)

Firman Allah SWT
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari, serta usahamu mencari sebagian dari karuniaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS. Ar-Rum: 23)

“Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) serta supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Qashahs: 73)

“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS. An-Naba: 9)

Ngaji Hati Jumat Dinihari
Jakarta 14 Desember 2012

Rahasia Ilahi Tentang Kiamat

Posted in religi on Desember 13, 2012 by albertjoko
film kiamat

Situasi alam saat kiamat dalam film kiamat 2012

SITUS Huffington Post, 28 November 2012 lalu melansir prediksi kiamat yang didasarkan ramalan Suku Maya kuno di Amerika Selatan. Suku ini menandai 21 Desember 2012 sebagai akhir penanggalannya. Episode yang bertepatan titik balik matahari musim dingin, siklus kalender disebut b’ak’tun 13 berakhir.

Kendati ahli Suku Maya tak meyakini sebagai kiamat, rumor kiamat merebak seantero dunia. Ketakutan melanda warga bumi, di antara masyarakat Rusia dan China.Pria asal Uighur Xinjiang, Lu Zhenghai bahkan menyiapkan kapal ala Bahtera Nuh senilai 160 ribu dolar AS sejak tahun 2010. Kapal baja dibuat sepanjang 19,8 meter dan berbobot mati 80 ton.

Badan antariksa AS, NASA meyakinkan, kiamat tak terjadi pada 21 Desember 2012. Penjelasan ilmiahnya, planet bumi dalam keadaan baik selama lebih empat miliar tahun.

Kisah kiamat 2012 yang sempat difilmkan ini bermula dari Nibiru, planet temuan bangsa Sumeria yang menuju bumi. Awalnya, bencana diprediksi terjadi Mei 2003. Begitu meleset, kiamat dikaitkan siklus kalender Suku Maya, 21 Desember 2012.

Ilmuwan NASA menjelaskan, kalender Maya tak berhenti 21 Desember 2012. Tanggal itu, hanya akhir periode panjang dalam hitungan Maya, kemudian bermula kembali. Persis hitungan Masehi, di mana hitungan awal tahun dimulai 1 Januari.

NASA juga menepis spekulasi terjadinya kegelapan total, 23-25 Desember 2012. Sejumlah pihak membuat tafsir, satu penyebab kiamat adalah pergeseran kutub bumi. Kerak bumi berotasi 180 derajat dalam hitungan hari.

Pembalikan kutub dalam rotasi bumi tak mungkin terjadi. Ada gerakan-gerakan lambat benua, dibuktikan Antartika yang berada dekat khatulistiwa ratusan juta tahun lalu, sehingga tak relevan mengklaim pembalikan kutub rotasi sebagai pemantik kiamat.

Hubungan rotasi dan polaritas magnet bumi yang berubah secara tak teratur, dengan pembalikan magnet yang terjadi tiap 400 ribu tahun, tak menimbulkan kerugian kehidupan di bumi. Ilmuwan meyakinkan, pembalikan magnetik mustahil terjadi dalam ribuan tahun mendatang.

erahu-nuh-ala-china-620X310

Lu Zhenghai bahkan menyiapkan kapal ala Bahtera Nuh senilai 160 ribu dolar AS sejak tahun 2010

Tuntunan
Wahai Rasulullah, kapan terjadi kiamat? Rasulullah SAW menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih tahu dari yang bertanya. Akan tetapi aku akan sampaikan ciri-cirinya. Jika seorang perempuan melahirkan majikannya. Itulah tanda kiamat. Dan jika orang tanpa alas kaki dan telanjang menjadi pemimpin, itulah di antara tandanya yang merupakan lima hal yang tak mengetahuinya selain Allah. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan, tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan, tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (HR. Bukhari)”Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat. Bilakah terjadinya? Katakanlah, sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabb-ku, tidak seorangpun dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu, melainkan dengan tiba-tiba.” (QS. Al-A’raf 7: 187)

“Barangsiapa datang kepada tukang ramal, kemudian menanyakan sesuatu dan ia mempercayainya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh lima hari.” (HR. Muslim)

 

CINTA ALLAH - Mencari Allah, mencintai Allah

CINTA ALLAH – Mencari Allah, mencintai Allah

“Akan datang kepada umatku suatu zaman, di mana mereka mencintai lima perkara dan melupakan lima perkara. Yaitu, mereka mencintai dunia dan melupakan akhirat, mencintai hidup dan melupakan mati, mencintai gedung dan melupakan kubur, mencintai harta dan melupakan hari penghitungan, dan mencintai makhluk dan melupakan Khalik. (Nashaih Al Ibad: 36-37)

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, di mana orang mukmin di waktu itu lebih hina daripada dombanya.” (HR. Ibn Asakir)

“Akan datang suatu zaman, di mana manusia tak lagi mempedulikan apakah yang dicari itu halal ataukah haram.” (HR. Al-Bukhari)

“Hari kiamat tak akan datang sebelum sungai Eufrat memunculkan bukit emas yang menimbulkan perang, di mana setiap seratus orang akan mati sembilan puluh sembilan, dan masing-masing orang di antara mereka berkata, semoga saya yang selamat. Sungai Eufrat nyaris memunculkan emas yang disimpannya, barangsiapa yang mendapatkannya, janganlah ia mengambil sesuatu daripadanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, di mana seseorang berkeliling mengeluarkan sedekah emas, tapi tak seorangpun yang bersedia menerimanya. Dan akan kelihatan seorang laki-laki diikuti empat puluh perempuan yang ingin berlindung kepadanya, karena sedikitnya orang laki-laki dan banyaknya orang perempuan.” (HR. Muslim)

“Nanti pada akhir zaman ada di antara pemimpin-pemimpin kalian yang menabur-naburkan uang dan tidak bisa dihitung.” (HR. Muslim)

“Di akhir zaman sedikit sekali ditemukan uang halal dan saudara (teman) yang dapat dipercaya.” (HR. Ibn Asakir)

“Ketika hari kiamat telah dekat, manusia semakin rakus pada dunia dan semakin jauh dari Allah.” (HR. Hakim)

“Di akhir zaman nanti banyak orang ahli ibadah yang bodoh dan ahli qira’ah yang fasik.” (HR. Abu Na’im)

“Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah Hari Jum’at. Pada Jum’at, Adam diciptakan dan dimasukkan surga. Pada Hari Jum’at juga dia dikeluarkan dari surga. Dan, hari Kiamat tidaklah terjadi, kecuali Hari Jum’at.” (HR. Muslim No. 854)

“Apabila amanat telah disia-siakan, tunggulah hari kiamat. Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari)

end of world 21 december 2012 nibiru collision with earth
Tanda
“Di antara tanda-tanda (datangnya) kiamat ialah, ada orang dalam masjid tapi tidak melaksanakan shalat dua rakaat. Orang tidak lagi mengucapkan salam, kecuali kepada orang yang dikenalnya, dan anak kecil menyuruh-nyuruh orangtua.” (HR. At- Thabrani)”Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga kalian (sebelum) melihat sepuluh tanda. Asap, dajjal, binatang, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam, Ya’juj, Ma’juj dan terjadi tiga kegelapan. Yaitu kegelapan di timur, kegelapan di barat, dan kegelapan di jazirah Arab. Dan, akhir dari semua itu adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat perhimpunannya.” (HR. Muslim)

Terbit Matahari
“Sesungguhnya tanda (kiamat) yang pertama keluar adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia di waktu pagi. (Tanda mana pun) yang datang lebih dulu (dari kedua tanda itu), maka yang belakangan itu datang tidak jauh dari yang pertama.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Dabbah Muncul
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan dabbah (sejenis binatang melata) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (QS. An-Naml 27: 82)

Dajjal Muncul
“Sesungguhnya aku ingin mengingatkan kalian tentang Dajjal, dan tak ada seorang nabi pun melainkan pasti ia mengingatkan kaumnya tentang itu. Tapi, aku akan mengatakan apa yang tidak dikatakan oleh nabi mana pun kepada kaumnya, bahwa Dajjal itu picak (bermata satu) dan bahwa Allah tidaklah picak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi Isa as Turun
“Dan karena ucapan mereka, sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah’, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya. Tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak punya keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu Isa.” (QS. An-Nisa’a 4:157)

“Demi Dzat yang diriku ada di tangan-Nya, hampir tiba masanya di mana Isa bin Maryam turun dengan membawa hukum yang adil, lalu ia menghancurkan salib, membunuh babi, menghapuskan pajak, melimpah-ruahkankan harta hingga tak ada seorang pun yang mau menerimanya. Hingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dengan segala isinya.” (HR. Muttafaq `alalih)

“Turunnya Nabi Isa as, dan bahwa ia membunuh dajjal dalam pandangan Ahlus-Sunnah adalah kebenaran karena ditopang dalil-dalil shahih. Dan, akal maupun syari’at tak punya alasan menampiknya.” (Syarah Imam Nawawi `Ala Shahih Muslim juz 18 hal. 75-76)

Ya’juj dan Ma’juj Muncul
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (QS. Al-Anbiya’a 21: 96-97)

“Tiada Tuhan selain Allah, celakalah orang Arab oleh keburukan yang telah mendekat. Pada hari ini telah dibuka benteng Ya’juj dan Ma’juj, seperti ini (sambil Beliau melingkarkan ibu jari dengan telunjuk). Zainab berkata, Ya Rasulullah, akankah kami dibinasakan padahal di tengah-tengah kami banyak orang shaleh?” Rasulullah SAW menjawab, “Ya, jika banyak kotoran-kotoran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Dan Allah akan membangkitkan Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi. Lalu barisan paling depan dari mereka lewat ke sebuah danau lalu meminum air di dalamnya. Dan, bagian belakang mereka lewat kemudian mengatakan, dulunya di danau ini penuh air.” (HR. Muslim)

“Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia mengatakan, Akulah Raja. Mana raja-raja bumi?” (HR. Bukhari)

“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.” (QS. Ibrahim 14: 48)

sangkakala (1)
Sangkakala
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan, Al-Qur`an mengabarkan tiga kali tiupan sangkakala, al-faz’u (mengejutkan), ash-sha’iq (mematikan) dan qiyam (kebangkitan).”Dan hari (ketika) ditiup sangkakala, terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.” (QS. An-Naml: 87)

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian sangkakala itu ditiup sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannnya masing-masing).” (QS. Az-Zumar: 68)

“Jarak antar-dua tiupan sangsakala itu empat puluh.” Lalu para sahabat bertanya, “Wahai Abu Hurairah, apakah 40 hari?” Abu Hurairah menjawab, “Aku tidak tahu.” Mereka bertanya lagi, “Apakah 40 bulan?” Abu Hurairah menjawab, “Aku tidak tahu.” Mereka bertanya lagi, “Apakah 40 tahun?” Abu Hurairah menjawab, “Aku tidak tahu.” Kemudian turunlah hujan, lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian manusia hancur, kecuali satu tulang. Yaitu, tulang ekor. Dari tulang ekor itulah manusia diciptakan pada hari Kiamat.” (HR. Al-Bukhari No. 4554 dan Muslim No. 5253)

Tubuh
Seluruh tubuh manusia hancur dimakan tanah, kecuali yang dikehendaki Allah Ta’ala. Adapun yang tak hancur dimakan adalah:

1. Jasad Nabi
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah `Azza wa Jalla mengharamkan tanah memakan jasad para Nabi.” (HR. Abu Dawud No. 883 dan Ibnu Majah No. 1075)

2. Jasad Syuhada
Jabir bin Abdillah radhiyallahu `anhu menggali makam ayahnya yang mati dalam perang Uhud. Ayahnya dimakamkan bersama orang lain dalam satu liang. Setelah enam bulan, ternyata keadaan tubuh ayahnya masih sama seperti saat dikuburkan, kecuali telinganya. (HR. Al-Bukhari No. 1264)

3. Tulang Ekor
Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya pada diri manusia ada satu tulang yang tidak dimakan tanah selamanya. Padanya manusia disusun (kembali) pada hari Kiamat”. Para sahabat bertanya, “Tulang apakah itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tulang ekor.” (HR. Muslim No. 5255)

4. Ruh Manusia
Meskipun ruh manusia adalah makhluk, namun ia tak akan punah. (Syarah Al-Aqidah Al-Safariniyah, Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Mani’ halaman 212)

ASAL MULA  - Manusia lahir, hidup dan mati dari tanah kembali ke tanah

ASAL MULA – Manusia lahir, hidup dan mati dari tanah kembali ke tanah

Bangkit
“Dan Rabb yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan), lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati. Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Zukhruf: 11)

“Kemudian Allah menurunkan hujan bagaikan gerimis atau awan. Maka, tumbuhlah darinya jasad-jasad manusia. Kemudian ditiup kembali sangsakala untuk kedua kalinya, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusan masing-masing).” (HR. Muslim No. 5233)

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan menuju Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (HR. Al-Bukhari No. 3349 dan Muslim No. 2860)

`Aisyah radhiyallahu `anha bertanya, “Apakah laki-laki dan wanita saling melihat satu sama lain?” Nabi shallallahu `alaihi wa sallam menjawab, “Keadaannya jauh lebih berat dari sekedar melihat satu sama lain.” (HR. Muslim No. 5102)

Ngaji Hati Kamis Dinihari
Jakarta 13 Desember 2012

Kisah Tiga Manusia

Posted in religi on November 5, 2012 by albertjoko

Sesungguhnya, puncak keteguhan adalah tawadhu.

WASPADALAH terhadap tiga orang. Yaitu, pengkhianat, pelaku zalim dan pengadu-domba.

  • Sebab, orang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu.
  • Dan, orang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu.
  • Juga orang yang mengadu-domba demi dirimu, ia akan melakukan hal sama terhadapmu.”
Sedangkan tiga manusia yang menjadi sumber kebaikan adalah:

  • Manusia yang mengutamakan diam (tak banyak bicara).
  • Manusia yang tidak melakukan ancaman.
  • Dan, manusia yang banyak berdzikir kepada Allah SWT.

Sesungguhnya, puncak keteguhan adalah tawadhu.

SESAL – Sesal selalu terasa pasca-perbuatan dilarang Allah SWT terjadi

Seorang sahabat bertanya kepada Imam Ja’far as, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?”
Beliau menjawab, “Hendaknya kamu senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam orang yang kamu jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

Jadi… “Hati-hatilah terhadap orang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.” (Mutiara Hadist Imam Ja`far as)

Wirid Hati Kamis Dinihari
Jakarta 1 November 2012

Untuk Apa Hidup?

Posted in religi on November 5, 2012 by albertjoko

ASAL MULA – Manusia lahir, hidup dan mati dari tanah kembali ke tanah

 

SUFYAN bin Abdullah berkata:  “Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang Islam. Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain.”  Rasulullah SAW menjawab: “Ikrarkanlah (katakan), Aku beriman kepada Allah, kemudian berlakul ah jujur (istiqomah).” (HR Muslim)

Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu selalu merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah saat kamu senang, niscaya Allah mengenalimu saat kamu dalam kesulitan.  Ketahuilah, apa yang luput dari kamu adalah sesuatu yang pasti tak mengenaimu, dan apa yang akan mengenaimu pasti tak akan meleset dari kamu. Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan kesabaran. Kelonggaran bersamaan kesusahan, dan datangnya kesulitan bersamaan kemudahan. (HR Tirmidzi)

Iman terbagi dua, separo dalam sabar, dan separo dalam syukur. (HR Al-Baihaqi)

Pokok segala urusan ialah Al Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya (atapnya) berjihad. (HR Tirmidzi)

Tiada lurus iman seorang hamba, sehingga lurus hatinya. Dan, tiada lurus hatinya, sehingga lurus lidahnya. (HR Ahmad)

HANYA ALLAH – Hanya Allah SWT punyak pengabdian kehidupan manusia

UMAT terdahulu selamat (jaya), karena teguhnya keyakinan dan zuhud. Dan, umat terakhir kelak binasa, karena kekikiran (harta dan jiwa) dan cita-cita kosong.” (Ibnu Abi Ad-Dunia)

Menyitir pemikiran Direktur LKIM Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak, Mukhtar Salim MAg, sebagai agama haq, Islam menegaskan posisi manusia di dunia sebagai `abdullah (hamba Allah).  Posisi ini menunjukkan bahwa, tujuan hidup manusia di dunia sejatinya mengabdi atau beribadah kepada Allah SWT.

Mengabdi kepada Allah SWT adalah, taat dan patuh seluruh perintah Allah, dengan menjalankan seluruh perintah-perintah-Nya, dan menjauhi seluruh larangan-Nya dalam segala aspek kehidupan.

Allah SWT Berfirman
“Dan, aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Adz-Dzariyat: 56)

“Padahal mereka tidak disuruh, melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (tauhid, dan supaya mereka mendirikan shalat serta menunaikan zakat. Dan, yang demikian itulah agama lurus.” (QS Al Bayyinah: 5)

Wirid Hati Rabu Dinihari
Jakarta 31 Oktober 2012

Mutiara Sakit

Posted in religi on November 5, 2012 by albertjoko

SAKIT – Sabar dan ikhtiar kunci ujian sakit

Rasulullah SAW bersabda 
“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus-menerus, kepayahan, penyakit, juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya.” (HR Muslim)

“Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya.” (HR Tirmidzi, Ahmad, Al-Hakim dan Ibnu Hibban)”Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hambaNya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya.” (HR Al-Hakim)

“Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang mengetahui dan tidak akan diketahui oleh orang yang tidak mengerti.” (HR Bukhari dan Muslim)

“Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba-Nya, disegerakan baginya kesusahan (balasan) selagi di dunia. Sebaliknya, jika Allah menghendaki kejahatan bagi hamba-Nya, ditangguhkan pembalasan kepadanya hingga hari Kiamat.” (HR At-Tirmizi: 2395, Hadis Hasan, Sahih Al-Jami’ As-Saghir: 308)

SENYUM MUSLIMAH – Pandai bersyukur atas semua cobaan dan ujian Allah SWT

“Apabila seorang hamba sakit sedang dia biasa melakukan sesuatu kebaikan, maka Allah berfirman kepada malaikat: “Catatlah bagi hambaKu pahala seperti yang biasa ia lakukan ketika sehat.” (HR Abu Hanifah)”Allah tidak menjadikan penyembuhanmu dengan apa yang diharamkan atas kamu.” (HR. Al-Baihaqi)

“Mohonlah kepada Allah keselamatan dan afiat (kesehatan). Sesungguhnya tiada sesuatu pemberian Allah sesudah keyakinan (iman) lebih baik daripada kesehatan.” (HR Ibnu Majah)

Allah SWT Berfirman 
“Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang), melainkan dengan izin Allah. Dan, siapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar) dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.” (QS At-Tagaabun: 11)

Wirid Hati Senin Dinihari
Jakarta 29 Oktober 2012

Prasangka

Posted in religi on November 5, 2012 by albertjoko

Sabda Rasulullah SAW

Jauhilah olehmu purbasangka. Sesungguhnya purbasangka itu pendusta benar (sedusta-dustanya pembicaraan). Dan, janganlah kamu mendengar rahasia orang. Jangan mengintip aib orang. Jangan tambah-menambahi harga untuk menipu. Jangan saling mendengki, benci-membenci. Dan, jangan pula bermusuhan. Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara.” (HR Abu Daud dari Abdullah bin Maslamah)

Firman Allah SWT
“Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, serta janganlah sebagian kamu     mempergunjingkan sebagian yang lain..” (Al-Hujurat: 12)

Wirid Hati Minggu Dinihari
Jakarta 28 Oktober 2012